Sengaja ku hirup udara malam ini lebih dalam, hal ini cukup membuatku sesak, mengingat kita yang telah memisahkan langkah.
Dulu, kita adalah dua hati yang pernah saling mencinta, dengan
alasan gengsi yang membuat kita saling menyakiti diri sendiri dengan
saling menyalahkan.
Mungkin kamu telah cukup lelah menghadapi sikapku yang terlalu kekanakan. Maafkan aku..
Kamu telah cukup mendengar semua rahasiaku yang menceritakan sosok
bayangan yang tak pernah cukup berani untuk berkata jika itu adalah
KAMU.
Kamu layak untuk berbahagia sekarang.
Meskipun aku berusaha untuk tidak memperhatikanmu, tetap saja awalnya terasa begitu sulit.
Doaku mungkin akan terjawab nantinya dengan adanya dia nantinya, dia yang
benar-benar dewasa dalam bersikap, seperti yang kamu idam-idamkan,
bukan? Jadilah sosok pria yang baik untuknya, tersenyum dan nikmatilah
waktumu bersamanya.
Akan tetap ada aku yang selalu menyanjungmu dari kejauhan,
mendengarkan keluhanmu jika mendapati orang-orang yang tidak kamu
senangi. Aku akan tetap sabar mencintaimu dalam diam, sampai akhirnya
aku sadar bahwa cinta yang telah aku pendam ini yang semakin
menguatkanku.
Lakukanlah semua yang selalu kamu impikan dengan dia nantinya.
Berjalanlah, mulailah bercerita, genggamlah tangannya, tertawalah bersamanya dan nikmati semua mimpimu bersamanya.
Dan malam ini, aku sengaja menghirup nafas lebih dalam, berusaha untuk
tersenyum setelahnya sembari membayangkan dirimu sedang tersenyum di
hadapanku..
Tuesday, April 16, 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment