Semua percakapan kita, pesan dari mu mas, aku simpan rapi didalam memori hpku. Meskipun memori hanya sebuah benda mati, tapi semua ucapan yang ada didalamnya begitu hidup di hatiku. Kekosongan dan kehampaan yang daritadi mengelilingku tak membuatku untuk berhenti mengenang segalanya :')
Kali ini entah tentang apa yang harus aku ceritakan? Kesedihan?
sepertinya bukan. Kesepian? rasanya terlalu menyedihkan jika ku sebut
semua ini sebagai 'kesepian' karna kini hidupku benar-benar telah
kehilangan dirimu. Apa kau pernah merasakan bagaimana rasanya menjadi
aku yang telah kehilangan dirimu?
Entah kenapa, semua ini terlalu sering aku rasakan. Seharusnya aku
mulai 'terbiasa' dengan semua rasa ini. Aku sudah sering mengatakannya
kepadamu bahwa aku mengerti dengan apa yang kamu maksud dan yang kamu
inginkan, 'mengakhiri semua tentang kita'. Aku sebenarnya mulai bosan
membahas 'tentang kita' yang mungkin memang takkan bisa menyatu lagi.
Seringkali malam menjadi teman setiaku untuk mengenang semua kenangan
manis dan pahit kita berdua. Ternyata masih banyak ya cerita yang
terlewatkan jika harus ku ingat semuanya :')
Jujur, dulu begitu bahagianya kita berdua mas. Dulu, begitu senangnya
dirimu memilikiku mas. Dulu, seringkali aku mendengar ucapan kangen, sayang,
dan cintamu itu mas. Yaa.. itu 'dulu' :')
Memang perpisahan kita bukanlah
akhir dari segalanya, meskipun memang tak pernah bisa ku hindari akan
benci terhadap perpisahan itu yang terkadang selalu membuatku meneteskan
airmata, mataku yang bengkak dan hidungku yang memerah ketika ku mengingatnya. Begitukah
yang namanya kita sudah tak sejalan? begitukah yang namanya tak akan ada
lagi cerita tentang kita? mengapa hatiku tetap ada kamu? dan mengapa
aku masih saja sulit membiarkanmu pergi mencari kebahagiaanmu sendiri
tanpaku? terlalu jauhkah pemikiranku jika aku pernah berpikir bahwa
kamulah calon imamku? terlalu tololkah aku jika aku menyebut
kamu sebagai orang yang paling memahamiku selama ini? atau terlalu
berlebihankah aku jika aku berharap kita bisa dipersatukan untuk
selamanya?
Oke.. lupakanlah dan janganlah dianggap serius jika
pertanyaanku tersebut memang keterlaluan. Aku hanya mencoba menghibur
diriku dalam kesendirian ini, untuk menemani kesepianku ini. Sejak kamu
tak ada disini lagi, sejak kau membiarkanku disini, aku hanya berteman
dengan sepi, sulit untuk ku hindari.
Semoga aku benar-benar bisa
mengikhlaskan segalanya ya mas? Ya.. Semoga karena ini sangat sulit bagi ku.
Dulu memang menyenangkan, tak pernah ku lupakan semua itu. Aku
harap, masa depan kita nanti akan jauh lebih menyenangkan ya walaupun
jika nanti kita memang benar-benar sudah tidak bisa dipersatukan lagi.
Aku kamu 'bahagia'. Dan tanpa melupakan 'tentang kita dulu' hingga ku
berhenti menulis tentangmu lagi.
0 comments:
Post a Comment