Ini hanya sebuah post sederhana,
Ah, aku masih mengumpulkan (atau mungkin meredam) kebahagiaan aku yang hampir meluap.
Janji, aku akan cerita lebih banyak lagi nanti.
Hey mas,
Ga pernah terbayangkan olehku, bahwa seseorang yang memberi aku kursi untuk duduk dihari pertama aku pkl didivisi kamu. Setelahnya kita sering bertemu disetiap harinya ya walau kita jarang sekali berbicara hingga akhirnya kita dekat mulai dari percakapn kita dibbm, telfonan hingga akhirnya hubungan kita pun berubah yang tadinya aku adalah anak pkl dikantor kamu hingga aku jadi pasangan kamu. Selanjutnya kita semakin dekat, berkomitmen hingga terjadinya pertemuan-pertemuan
dan pembicaraan serius antar kamu dan aku, kamu dan mama ku, kamu dan ayah ku dan keluargaku.
"suatu saat nanti aku ga akan pulang malem lagi kerumah ku karna kamu adalah rumah ku nanti" aku ga ngerti apa arti dari kata-kata kamu ini hingga akhirnya aku ngerasa dan netapin hati aku kalo kamu lah masa depan ku nanti :')
Awalnya,
Ga pernah terfikir olehku bertemu sosok kamu.
Ga pernah terbayangkan sebelumnya, dompet, baju, boneka dan sepatu yang kamu
berikan untukku ternyata membuatku berangan untuk berkelanjutan menjadi sepasang cincin bergrafir nama kita. Ga pernah aku menduga, telapak tangan yang kamu gunakan untuk
bersalaman denganku pada awal pertemuan kita ternyata menyentuh tangan mama dan ayahku, menciumnya lembut saat meminta beliau untuk mengizinkan aku menjadi milik mu dan dijaga olehmu.
Semua terlalu indah.
Semua terlalu keren.
Semesta baik. Semesta istimewa. Semesta luar biasa.
"Mas Sigit tolong jaga Annisa, titip Annisa." Itu pesan Mama.
Dan kamu mengangguk. Berkata tegas "Iya mama, aku yang akan jaga dan menemani annisa sampai annisa dewasa nantinya"
:)
Tuesday, April 2, 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment