Aku pernah mengelukanmu sampai aku lupa atas diriku sendiri. Aku
pernah mencintaimu sampai aku lupa untuk mengenal diriku sendiri. Aku
pernah meperdulikanmu sampai aku menelantarkan hatiku sendiri.
Sebab yang kutahu hanya kamu. Sebab aku tidak punya banyak cara
mengenal yang lain dan kamu memenjarakanku. Sebab aku tidak pernah
menuntut untuk diperlakukan dengan baik hingga kamu merasa tidak perlu
menjaga dan merawatku.
Aku tumbuh tanpa empati tapi aku tetap cinta kamu, dulu. Aku berlaku
hormat sebab kamu pasanganku, bukan karena aku masih merasa mau. Sebab
waktu tidak memberikanku pilihan lain, kecuali menunggu akhir yang
pernah aku mulai tanpa berpikir namun penuh dengan cinta yang seharusnya
menjadi penawar sisa-sisa sakit yang kamu jadikan senjata untuk menyakiti perasaan ku terus menerus, mengkhianati ku terus menerus, dan membunuhk perlahan.
Friday, October 18, 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment