Sunday, May 26, 2013

emang kenapa kalo saya ga clubbing ?

Posted by Mommy Ziza at 8:35 PM 0 comments
Maksud saya menuliskan postingan ini bukan untuk merendahkan orang yang suka clubbing kok, saya hanya ingin membagi pandangan saya tentang apa dan bagaimana cara saya memandang clubbing.

Clubbing, isitilah ini begitu populer dijakarta dari dulu saya smp. Zaman ayah atau mama saya, mereka menyebutnya disko? ajojing? atau apalah itu. intinya, mereka pergi ke suatu club? diskotik? untuk menikmati musik di malam hari dan berkumpul bersama teman-teman mereka, berjoget dan berdansa. Terdengar menarik kan? tapi apa artinya semurni itu ya ?
                                                                                                                       
Let's share about it... ;))

Dulu ketika saya duduk dibangku smp, temanteman saya banyak yang menggembargembor kan untuk mengajak clubbing. Apakah saya penasaran dan tertarik? Ya wajar jika saya penasaran dan ingin tau pada saat itu. Tapi saya ingat lagi kalau saya takut sama mama ayah saya. Well, saya dibesarkan dan didik oleh orangtua yang begitu menyayangi saya hingga saya tidak boleh pergi sampai malam, kalau jam 5 saya belum pulang sampai rumah dari sekolah pasti sudah ditelp mama saya, dan saya boleh pergi malam jika saya pergi dengan temanteman yang sudah mama saya kenal. Ya makanya saya menolak ajakan teman saya pada saat itu.
Bukan hanya sekali dua kali saya diajak teman-teman sekolah saya tapi saya tetap menolaknya dengan bilang "engga ah gue nanti pulangnya gimana?" dan mereka pasti jawab "tenang dianter kan gue dijemput nis", atau saya bilang "engga ah nanti kemaleman gue diomelin nyokap, lo kayak gatau nyokap gue aja" dan mereka pasti bilang "tenang nisa, bilang aja kita ke pim terus kerumah gue dan pulang nanti dianter supir gue kok, kan nyokap lo kenal gue nis". Dan teman saya selalu bilang "eh disini lagi ada ini, disitu lagi ada itu, eh kakak gue punya ini jadi lo semua masuk gratis dan ini itu ini itu"
Ya banyak banget omongan mereka yang bikin gue semakin penasaran dan mau bilang iya gue mau. Penasaran iya pasti ada. Tapi saya tetap pada pendirian saya tidak mau kesana :) Ya saya hanya mendengarkan cerita teman-teman segank saya yang mereka kesana hehe seru ya ceritanya tapi saya tetap tidak tertarik entahlah..

Menyesal kah saya hingga saat ini saya tidak mau menginjakan kaki saya di club? Tidak!!
Beranjak sedikit dewasa, saya mulai mengambil sikap dengan berani untuk mengatakan tidak terhadap hal-hal seperti itu.. tidak untuk pergi clubbing.. Saya tidak suka suasana disana, para wanita dan pria bergaya untuk dilihat dan melihat.. Setiap wanita seakan bangga terhadap aurat yang terbuka, mempertontonkan apa yang seharusnya tidak harus dilakukan ditempat umum.. Risih..
Jujur, saya risih dengan alkohol dan rokok, tapi satu hal yang paling membuat saya risih yaaa itu.. buat apa memamerkan sesuatu yang tidak seharusnya? Apa motivasi mereka pergi clubbing? hang out? melepas stress? iseng? atau INGIN DILIHAT EKSIS ?

Kebanyakan teman saya yang pergi clubbing karna mereka kebanyakan anak-anak yang broken home. Ya, mereka kesepian dirumah, orang tua mereka bercerai, ya.. mereka hanya mencari perhatian. Seperti itu jawaban teman-teman saya.

Tetapi jawaban dari pertanyaan saya tadi untuk yang lain, hanya mereka sendiri yang bisa menjawab. . kebanggaan apa yang didapatkan juga hanya mereka yang bisa jawab, guilty pleasure apa yang bisa dijabarkan.. lagilagi itu hanya mereka yang jawab.. hehe. Apapun motivasi mereka, itu kembali kepada mereka.. Terkadang saya suka berfikir, apa saya terlihat cupu? masa? Saya tetap punya banyak teman, dan tetap berteman dekat sama mereka yang pergi clubbing tanpa saya harus mengikuti seperti mereka. Eksis, ya tanpa harus clubbing saya sudah eksis hehe *maaf kepedean :p

I'm proud of my self that has a ability to say NO , karena untuk umur 19 seperti saya.. Saying No is hard to do!

Best regards,
Annisa Alifia

Secinta Itu..

Posted by Mommy Ziza at 8:03 PM 0 comments
Saya nggak tau mau nulis apa sebenarnya.
Di kepala saya cuma… Saya mau bilang kalau…
Saya cinta kamu,
Lahir batin.
Dunia akhirat.
Secinta itu.
Kamu bagian paling manis yang pernah ada, datang dan menetap di hidup saya.
Kamu satu-satunya yang membuat saya percaya bahwa saya akan menghabiskan seluruh waktu yang Tuhan kasih bersama kamu.
Saya akan tumbuh dengan kamu,
Mendampingi kamu dan berusaha menjadi wanita terbaik.
Saya ingin kamu tau kalau…
Iya, saya secinta itu sama kamu.
Terima kasih untuk keyakinannya bahwa bersama saya kamu akan bahagia.
Masih pada orang yang sama.
Teruntuk kamu Sigit Batara :)

Mungkin... Sigit Batara :)

Posted by Mommy Ziza at 7:47 PM 0 comments
Mungkin,
Warna kulitku sengaja dibuat seperti ini, karena jodohku menyukainya.
Bentuk wajahku seperti ini, karena jodohku menyukainya.
Kebawelanku tidak bisa hilang, karena jodohku pernah jatuh cinta karenanya.
Mungkin,
Mata ku sengaja dibuat Tuhan seperti ini, karena jodohku senang memerhatikannya saat aku dengan begitu antusias jika bercerita.
Bibirku sengaja dibuat seprti ini, karena jodohku senang menciumnya.
Badan ku yang mungil ini, adalah cara Tuhan menunjukkan bahwa jodohku menerimaku apa adanya.
Mungkin, mungkin, mungkin..
Sedemikian tidak sempurnanya aku, memang dirancang Tuhan sedemikian rupa untuk memberi tau bahwa ada jodohku yang lebih dulu diciptakannya untuk menyeimbangkan juga melengkapiku. Seutuhnya.
Apa sekarang aku sudah mendapatkannya Tuhan?
Ya, aku rasa sudah :)
Mungkin dia orangnya Tuhan, yang selalu aku ceritakan pada Mu 1 tahun 7 bulan terakhir ini.
Sigit Batara, iya itu namanya :)
Dia belahan jiwa ku, dan semoga dia memang jodoh ku.
Aku hanya minta 1 hal Tuhan, semoga dia benar jodohku selamanya.
Calon imam ku dan kelak papa dari anak-anak ku :)
Amin :)

Monday, May 6, 2013

Aku tidak minta banyak hal, Tuhan

Posted by Mommy Ziza at 9:51 PM 0 comments

Tuhan... sselamat siang. Aku tak tau di surga sedang musim apa, penghujan atau kemaraukah? Ataukah mungkin sekarang sedang turun salju? Pasti indah. Kalau boleh berbincang sedikit, aku belum pernah melihat salju. Mungkin, kalau aku sudah cukup dewasa dan sudah bisa menghasilkan banyak uang sendiri, aku akan bisa menyaksikan salju, dengan mata kepalaku sendiri.

Aku tau Tuhan tidak pernah sibuk. Aku tau Tuhan selalu mendengar isi hatiku meskipun Tuhan tak segera memberi pukpuk di bahuku. Aku tak perlu curiga padaMu Tuhan, soal Tuhan mendengar doaku atau tidak. Aku percaya telingaMu selalu tersedia untuk siapapun yang percaya padaMu. Aku yakin pelukanMu selalu terbuka bagi siapapun yang lelah pada dunia yang membuatnya menggigil. Aku mengerti tanganMu selalu siap menyatukan kembali kepingan-kepingan hati yang patah.

Masih tentang hal yang sama, Tuhan. Aku belum ingin ganti topik. Tentang dia. Seseorang yang selalu kuperbicangkan 1 tahun 6 bulan terakhir bersamaMu. Seseorang yang selalu kusebut dalam setiap doa dan harapan ketika aku bercakap panjang denganMu.

Aku sudah tau, perpisahan yang Kauciptakan adalah sesuatu yang terbaik untukku. Aku mengerti kalau Tuhan sudah mempersiapkan seseorang yang jauh lebih baik darinya. Tapi... bukan berarti aku harus absen menyebut namanya dalam doaku bukan?

Tuhan dia sudah menemukan pengganti ku bahkan saat masih bersamaku, entah lebih baik atau lebih buruk dariku. Atas alasan apapun, dia sudah menyakitiku Tuhan. Tetapi bagaimanapun aku tak ingin melihat dia sedih karena ia tak perlu merayakan kesedihannya seperti yang aku lakukan beberapa hari terakhir ini. Seiring mendapatkan penggantiku, ia tak perlu merasa galau ataupun merasa kehilangan. Sungguh... aku tak pernah ingin dia merasakan sakit seperti yang kurasakan, Tuhan. Aku tak pernah tega melihat kecintaanku terluka seperti luka yang belum juga kering di dadaku. Aku hanya ingin kebahagiaannya terjamin olehMu, dengan atau tanpaku.

Tolong kali ini jangan tertawa, Tuhan. Aku tentu saja menangis, dadaku sesak ketika tahu semua berlalu begitu cepat. Apalagi ketika dia menemukan penggantiku saat dia masih bersamaku. Aku memang tak habis pikir. Padahal, aku sedang menikmati perasaan bahagia yang meletup pelan-pelan itu. Bukannya ingin berpikiran negatif, tapi ternyata setiap manusia punya topengnya masing-masing. Ia berganti-ganti peran sesukanya. Sementara aku belum cukup cerdas untuk mengerti wajah dan kenampakan aslinya. Aku hanya melihat segala hal yang ia tunjukkan padaku, tanpa pernah tahu apa yang sebenarnya ada dalam hatinya dan dia lakukan dibelakangku.
Aku tidak tau bagaimana hubungannya dengan kekasih barunya itu. Aku tak terlalu ingin mengurusi hal itu. Aku yakin dia pasti bahagia, karena begitu mudah mendapatkan penggantiku terlebih saat masih bersamaku. 

Aku percaya dia sedang dalam titik jatuh cinta setengah mati pada kekasih barunya, dan tidak lagi membutuhkan aku dalam helaan nafasnya. Permintaan yang sama seperti kemarin, Tuhan. Jagalah kebahagiaannya untukku. Bahagiakan dia untukku. Senyumnya adalah segalanya yang kuharapkan. Bahkan, aku rela menangis untuknya agar ada lengkungan senyum di bibirnya. Aku ingin lakukan apapun untuknya, tanpa melupakan rasa cintaku padaMu. Aku memang tak menyentuhnya. Tapi... dalam jarak sejauh ini, aku bisa terus memeluknya dalam doa.

Pernah terpikir agar aku bisa terkena amnesia dan melupakan segala sakit yang pernah kurasa. Agar aku tak pernah merasa kehilangan dan tak perlu menangisi sebuah perpisahan. Rasanya hidup tak akan terlalu rumit jika setiap orang mudah melupakan rasa sakit dan hanya mengingat rasa bahagia. Namun... aku tau hidup tak bisa seperti itu, Tuhan. Harus ada rasa sakit agar kita tau rasa bahagia. Tapi, bagiku rasa sakit yang terlalu sering bisa membuat seseorang menikmati yang telah terjadi. Itu dalam pendapatku Tuhan. Bagaimana dengan pendapatMu?

Aku memang tak perlu meratap, karena sepertinya ia bahagia bersama kekasih barunya. Ia pasti telah menemukan dunia baru yang lebih indah dan menyenangkan dibandingkan pada saat masih bersamaku. Aku turut senang jika hal itu benar, kembali pada bagian awal, Tuhan. Aku tak pernah ingin dia merasakan sakitnya perpisahan, seperti yang aku rasakan.

Akhir percakapan, aku tidak minta agar dia segera putus dari kekasihnya, atau hubungan mereka segera kandas di tengah jalan. Aku hanya minta agar dia bisa setia denganp kekasihnya sekarang. Agar kekasihnya tidak merasakan sakit yang aku rasakan sekarang. Agar ia bisa belajar setia dan menghargai sebuah hubungan dengan serius. Semoga kekasihnya bisa mengertinya, menyayanginya dengan tulus, memberikannya perhatian ekstra, membahagiakannya lebih dari yang aku lakukan. Tapi aku percaya Tuhan, tidak ada yang lebih mencintainya dibanding aku.

Kembali pada bagian awal. Aku hanya ingin ia bahagia. Cukup.

Wednesday, May 1, 2013

Teruntuk Segalaku.

Posted by Mommy Ziza at 8:28 PM 0 comments
Hidupku sekarang begitu sulit, sampai patah sayap-sayap asa yang seharusnya menopangku terbang.
Lantas Tuhan mengirim kamu sebagai penyeimbang.
Pelengkap segala kurang dan mengucapkan cinta dengan begitu lantang.
Namamu mungkin sengaja dibuat begitu, agar mudah kuucapkan dalam doa-doaku.
Doa-doa tentang kita, doa-doa untuk kebahagiaan kita.
Lengkung senyummu yang nantinya akan kulihat dalam garis wajah keturunanku.
Kamu selalu satu-satunya yang aku tuju.
Di Dua Puluh Empat Oktober Dua Ribu Sebelas ada harapan, keyakinan dan ketetapan hati, serta sumpah sehidup semati yang kita impikan dan cita-cita hingga disematkan di jari manisku nanti.

Aku cinta kamu, segalaku.
Sigit Batara.

Hari Ini Hujan dan Kamu Tidak di Sini. #repost

Posted by Mommy Ziza at 8:07 PM 0 comments
Image

Hari ini hujan, dan lelakiku tidak di sini.
“Kamu di mana?”
“Di rumah, di sini hujan. Aku tidak bisa ke mana-mana. Ada apa?”
“Aku rindu. Jadi kamu tidak bisa ke sini?”
“Aku sudah bilang di sini hujan, aku tidak bisa ke mana-mana.”
“Baiklah.”
“Maaf.”
“Tidak apa. Mobilmu ke mana?”
“Ada. Hanya saja, hujan seperti ini jalanan Jakarta akan macet sekali. Kamu tau itu kan?”
“Ya.”
Aku membanting handphone-ku. Entah sudah keberapa kalinya lelaki ini menghindar untuk bertemu denganku.
Tak lama setelahnya, men-dial nomor telepon sahabatku.
“Bisa bertemu hari ini? Ada yang ingin aku ceritakan.”
“Tentang apa? Lelakimu?”
“Ya. Dia masih menghindar untuk bertemu.”
“Diamkan saja, nanti pun kalau dia rindu, dia yang akan mencarimu. Aku tidak bisa beremu kamu, hari ini aku hari pertama menstruasi. Perutku sakit sekali.”
“Baiklah. Aku tidur saja kalau begitu. Cepat sembuh.”
“Terima kasih.”


– Di belahan lain Jakarta –
“Aku hari ini di rumah, kamu ke sini jam berapa?”
“Sudah di depan rumahmu. Bisa bukakan pintu?”
“Tunggu sebentar.”
“Sebentar, kamu tidak akan menemui kekasihmu hari ini ‘kan?”
“Tidak, aku sudah bilang di sini hujan deras dan aku tidak bisa berangkat menemuinya.”
“Dasar pembual yang tak bisa kutinggalkan!”
“Aku membual ‘kan demi bertemu kamu.”
“Alasan apa lagi yang kamu berikan kali ini?”
“Jalanan Jakarta macet. Klise tapi berhasil.”
“Terserah, cepat buka pintu. Aku rindu dan bosan diam-diam menjadi selingkuhanmu.”
 

my life my love my story :) Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei