menulis ini sambil menangis memegangi sebagian sisa hati.
Love,
Entah semata bahasa lain cinta, entah panggilan banyak makna.
Sebab luka masih enggan pergi,
sebab aku masih bimbang melepaskan lagi.
Sementara ingatan tentangmu mulai hilang bersama malam,
dan rindu yang masih bersandar dalam sudut gelap berdiam.
Karena yang setia tak perlu diminta untuk menunggu,
sebab separuh aku masih ingin mempertahankanmu.